Wednesday, May 03, 2006

Work Smarter Not Harder

Semut,bangsa yang tidak kuat, tetapi menyediakan makanannya di musim panas. (Amsal 30:25)

Anda selalu bekerja over time? Lalu, berapa jumlah tabungan Anda? Nah, jika Anda selalu bekerja over time tapi jumlah tabungan Anda masih tipis, itu pertanda Anda tidak bekerja secara cerdas.
Anda melakoni dua atau tiga pekerjaan sekaligus? Nah, kalau Anda melakoni dua atau tiga pekerjaan, tapi tetap saja kerepotan membayar biaya telepon atau listrik, itu isyarat lain bahwa Anda belum bekerja secara cerdas.
Ya, dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar petuah dari orang yang lebih tua, “bekerjalah keras agar kamu bisa hidup sejahtera.’ Dalam dunia sekarang, petuah seperti itu terasa kurang relevan lagi. Mengapa? Karena tak ada jaminan bahwa orang yang bekerja keras bisa meraup banyak duit dan hidup berkecukupan. Bahkan, tak sedikit yang membanting tulang siang dan malam tapi tetap saja kelabakan memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup yang pokok. Petuah tua itu seakan tak lagi relevan dengan kemajuan jaman sekarang.
Jadi, kita perlu berpikir sekali lagi tentang petuah orang tua-tua, ‘bekerjalah yang keras supaya dapat meraih hidup yang makmur dan sejahtera.’ Di samping itu, kita mesti mulai belajar untuk menghayati ungkapan berikut: ‘work smarter not harder’.
Untuk memulai cara kerja yang cerdas, beberapa tips berikut barangkali bisa membantu.
Pertama, yang paling penting ialah belajarlah untuk mengelola waktu dan uang secara baik dan benar. Orang yang bekerja secara cerdas tahu mengelola waktu dan uangnya. Banyak orang sukses di dunia, bersaksi bahwa kesuksesan hidupnya justru ditentukan oleh kebijaksanannya dalam manajemen waktu dan uang.
Kedua, carilah pekerjaan atau bisnis yang memungkinkan uang bekerja untuk Anda, bukan sebaliknya. Salah satu bisnis yang bisa dilirik ialah bisnis berbasis networking. Dalam bisnis yang demikian, Anda tak butuh banyak modal. Anda juga tak perlu bekerja seharian untuk itu. Soalnya, jaringan yang akan mengembangkan bisnis Anda.
Kitab Suci tak secara khusus membahas soal cara kerja cerdas. Namun, kalau kita memperhatikan pola hidup dan karya Tuhan Yesus, tampak cukup jelas bahwa Ia berkarya secara cerdas. Ia bijaksana mengelola waktu dan ‘modal sosial’ yang dimilikinya. Selain itu, Ia pun amat piawai memanfaatkan jaringan. Karya misiNya justru menyebar dari jaringan mulut ke mulut. Itu sebabnya dengan hanya tiga tahun ‘berinvestasi’, ‘bisnis’ Tuhan Yesus bisa eksis selama 2000 tahun, bahkan hingga kekal.

Business Wisdom:
Kejeniusan adalah kemampuan untuk mengubah sesuatu yang rumit menjadi sederhana dan mudah. (C.W. Ceran)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home